Kamis, 30 November 2017

Laporan praktikum pengelolaan  gulma


IDENTIFIKASI GULMA

Oleh :

M Haris Kharisma
(1505101050044)







LABORATORIUM ILMU GULMA
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
2017




I.                  PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang

Gulma adalah suatu tumbuhan yang peranan, potensi dan hak kehadirannya belum diketahui oleh manusia, tumbuhan yang tumbuh disekitar tanaman pokok (tanaman yang sengaja ditanam) atau semua tumbuhan yang tumbuh pada tempat (area) yang tidak diinginkan oleh sipenanam sehingga kehadirannya dapat merugikan tanaman lain yang ada di dekat  atau disekitar tanaman pokok tersebut.  Pendapat para ahli gulma yang lain  ada yang mengatakan  bahwa gulma disebut juga sebagai tumbuhan pengganggu  atau tumbuhan yang belum diketahui manfaatnya, tidak diinginkan dan menimbulkan kerugian.

Kehadiran gulma pada lahan pertanian  atau pada lahan perkebunan dapat menimbulkan berbagai masalah. Secara umum masalah-masalah yang ditimbulkan  gulma pada lahan tanaman budidaya ataupun tanaman pokok adalah sebagai berikut. Terjadinya kompetisi atau persaingan dengan tanaman pokok (tanaman budidaya)   dalam hal:-penyerapan zat makanan atau unsur-unsur hara di dalam tanah,  penangkapan cahaya, penyerapan air dan ruang tempat tumbuh.-Sebagian besar tumbuhan gulma  dapat mengeluarkan zat atau cairan yang bersifat  toksin (racun), berupa senyawa kimia yang dapat mengganggu dan menghambat pertumbuhan tanaman lain disekitarnya.

            Berdasarkan karaktristik yang dimiliki, gulma dibedakan menjadi 3 kelompok, yaitu teki, rumput, dan gulma daun lebar.
1. Teki- tekian (sedges)
Kelompok teki – tekian memiliki daya tahan luar biasa terhadap pengendalian mekanis, karena memiliki umbu batang di dalam tanah yang mampu bertahan berbulan – bulan. Contohnya adalah teki ladang (Cyperus rotundus).
2.Rumput-rumputan(Grasses)
 Gulma dalam kelompok ini berdaun sempit seperti teki tetapi menghasilkan stolon. Stolon ini di dalam tanah berbentuk jaringan rumit yang sulit diatasi secara mekanik. Contohnya adalah alang – alang (Imperata cylindrica).
3. Gulma daun lebar (broad leaf)
Berbagai macam gulma dari ordo Dicotyledoneae termasuk dalam kelompok ini. Gulma ini biasanya tumbuh pada akhir masa budi daya. Kompetisi terhadap tanaman utama berupa kompetisi cahaya. Contoh dari gulma berdaun lebar ini adalah daun sendok.

1.2 Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui jenis gulma serta pertumbuhan gulma tersebut.




II.               TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Bioekologi Gulma (Cyperus Copresuss L)\

2.1.1 Klasifikasi               

Kingdom          : Plantae
Subkingdom    : Tracheobionta
Super Divisi     : Spermathophyta
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas                : Liliopsida
Sub Kelas         : Commelinidae
Ordo                 : Cyperales
Family              : Cyperaceae
Genus               : Cyperus
Spesies              : Cyperus compressus L.
Nama Umum    : Rumput teki, Rumput tiga sagi (Malaysia), Mothi (India), Kuguggayatsuri (Jepang).
( Pristiarini, 2012)

2.1.2 Morfologi

Batang :  Batang terdiri atas beberapa rumpun dan menempel pada pangkal batang dan satu focus sehingga menyerupai kipas dengan pola batang yang menyebar. Batang tegak 5-75 cm, gepeng/ tipis. Akar berumbai, halus dan banyak. Daun biasanya  sepanjang atau sependek ukuran batangnya, lebar dan agak kasar, berujung runcing.
Daun     : Daun bewarna hijau muda , pertulangan daun sejajar, lebar daun 0.5-1.5 cm, pelepah daun menempel pada batang  sehingga membentuk rumpun.
Biji        : Bulat
Bunga    : Muncul dalam malai dan berbentuk bulir dan bercabang dua atau lebih.
Akar      : Memiliki akar serabut
Buah      : buah majemuk dan jumlah relative banyak


2.1.3 Habitat
            Tumbuh baik di tempat terbuka dan dapat tumbuh di ketinggian 1400 m dpl
(Go Green souvenir, 2014)

2.2 Bioekologi Gulma (Echinochloa crus-galli)

2.2.1 Klasifikasi              

Kingdom           : Plantae
Subkingdom      : Tracheobionta
Divisi                 : Spermatophyta
Kelas                  : Monocotyledoneae
Subkelas            : Commelinidae
Ordo                  : Cyperales
Famili                 : Poaceae
Genus                : Echinochloa Beauv.
Spesies               : Echinochloa crus-galli (L.) Beauv
Nama Umum     : Padi burung

2.2.2 Morfologi

Rumput E. crus-galli sangat mirip dengan padi bila masih muda. E. crus-galli termasuk tumbuhan tahunan yang memiliki perawakan tegak, berberías. Jenis rumput ini memiliki tinggi sekitar 20-150 cm. menambahkan bahwa tinggi E. crus-galli bisa mencapai 200 cm.

Daun

Daun E. crus-galli pada saat masih muda sangat mirip dengan daun padi. Daerah pangkal daun dapat digunakan untuk membedakan daun E. crus-galli dan daun padi. Pangkal daun E. crus-galli tidak memiliki ligula dan aurikel, sedangkan pangkal daun padi memiliki ligula yang bermembran dan aurikel yang berbulu.

E. crus-galli memiliki daun yang tegak atau rebah pada dasarnya. Daunnya memiliki ukuran panjang sampai 35 cm dan lebar 0.5-1.5 cm. Warna daun rumput ini hijau sampai hijau keabuan. Setiap daun memiliki pelepah yang tidak berambut dan memiliki panjang 9-13 cm. Pelepah daun umumnya berwarna kemerahan di bagian bawahnya. Helaian daun berukuran 5- 65 cm x 6-22 mm, bersatu dengan pelepah, berbentuk linear dengan bagian dasar yang lebar dan melingkar dan bagian ujung yang meruncing. Permukaan daun rata, agak kasar dan menebal di bagian tepi. Helaian daun memiliki beberapa rambut halus pada bagian dasarnya dan agak lebat pada permukaan daun.

Batang

Batang E. crus-galli kuat, tidak berambut dan berbentuk silindris dengan intisari yang menyerupai spons putih di bagian dalamnya. Batang E. crus-galli umumnya bercabang di dekat pangkal batang. Di lahan sawah, anakan pertama dari E. crus-galli muncul 10 hari setelah perkecambahan, dan biasanya sekitar 15 anakan yang terbentuk.

Akar

E. crus-galli memiliki jenis akar yang berserat dan tebal. Akar E. crusgalli dihasilkan pada setiap ruasnya

Bunga

Pembungaan berupa panikel apikal atau malai yang berada di ujung dengan 5-40 bunga majemuk bulir yang mempunyai tipe raceme, dengan cabang-cabang pendek yang menaik. Bunga majemuknya terdiri dari banyak spikelet yang berbelok pada satu sisi, berbentuk tegak pada awalnya tetapi selanjutnya sering membengkok ke bawah panjang malai bisa mencapai 5-21 cm. Malai kaku dengan permukaan yang agak kasar. Bulir terbawah merupakan bulir yang paling panjang, sekitar 1.75-8 cm, sedangkan bulir yang paling atas sangat pendek. Setiap bulir terdapat susunan spikelet yang berselang-seling di setiap sisinya.

Spikelet tersusun soliter pada bulir paling atas. Susunan spikelet bisa mencapai 2-4 spikelet pada bulir di bawahnya dan pada bulir bagian bawah susunan spikelet bisa mencapai 4-10 spikelet. Spikelet tebal dan padat, sedikit berbentuk elips dengan panjang 3.2-3.5 mm. Spikelet biasanya sedikit berambut dan terkadang terdapat rambut yang tebal dan kaku yang panjangnya dapat mencapai 13 mm. Spikelet berwarna kehijauan dan sedikit berwarna ungu. Stamen yang ada pada E. Crus-galli berjumlah 3 dengan anther yang berwarna kuning. Jumlah putik ada 2 dengan stigma yang berbulu, berwarna ungu, menonjol keluar di bawah ujung spikelet. Caryopsis memiliki panjang 1.5-2 mm, berbentuk ovoid sampai obovoid.

Biji

           Lemma dari floret yang pertama memiliki permukaan yang datar atau sedikit cembung atau tumpul. Glume bagian bawah memiliki panjang sekitar 1.5- 2.5 mm, berbentuk ovate, memendek dan memiliki ujung yang memendek secara bertahap. Glume bagian atas memiliki panjang yang sama dengan spikelet, berbentuk ovate-oblong, runcing, memiliki rambut yang tebal dan kaku sepanjang 0.5-3 mm serta berambut pendek. Produksi benih bervariasi dari 2 000 – 40 000 benih per tanaman pada daerah bergulma. Hal tersebut menunjukkan bahwa E. Crus-galli mampu menghasilkan lebih dari 1 000 kg benih/ha.

Perbanyakan dan penyebaran

            E. crus-galli memperbanyak diri secara generatif melalui biji. Jenis gulma ini bereproduksi dengan cara penyerbukan sendiri atau penyerbukan silang. E. Crus-galli melakukan penyerbukan silang dengan menggunakan bantuan angin
(suud. 2008)

2.2.3 Habitat

E. crus-galli merupakan gulma tahunan yang beradaptasi pada daerah berair dan tumbuh baik pada tingkat kelembaban tanah 80% dari kapsitas menahan air (Ampong-Nyarko dan De Datta, 1991). Pertumbuhan E. crus-galli sangat baik pada tanah berpasir dan berlempung, terutama tanah memiliki kandungan nitrogen yang tinggi. Pertumbuhannya tidak dibatasi oleh pH tanah. Suhu optimum untuk perkecambahan gulma ini dari 32° C hingga 37°C dan akan terhambat bila dibawah 10° C dan diatas 40° C. 

            E. crus-galli membutuhkan waktu 42-64 hari untuk melengkapi siklus hidupnya. Benih akan langsung tumbuh setelah ditanam, tetapi sebagian benih akan mengalami dormansi selama 4-48 bulan. Fotoperiodisme mempengaruhi jumlah benih yang dorman dan intensitas dormansi benih tersebut. Fotoperiodisme juga mengontrol pembungaan. Pembungaan yang lebih cepat terjadi pada hari pendek dengan jumlah malai dan anakan yang juga lebih besar.
(kalang kabut, 2013)

2.3 Bioekologi Gulma (Vernonia Cenerea L)

2.3.1 Klasifikasi

Kingdom     : Plantae (Tumbuhan)
Super divisi : Spermatophyta
Divisi           : Magnoliophyta
Kelas            : Magnoliopsida
Sub kelas      : Asteridae
Ordo             : Asterales
Family          : Asteraceae
Genus           : Vernonia
Spesies         : Vernonia cinerea Less
Nama umum:   Salentrong, sawi langit

2.3.2 Morfologi

Tumbuhan tahunan tegak, 8-1,60 cm. Stem berusuk, hemat bercabang, halus puber, kelenjar. Daun alternatif, daun menyempit ke bawah tangkai daun, sangat variabel sebagai untuk membentuk, obovate, oval, bundar-telur/bentuk, rhomboid-oval, sempit persegi panjang, lanset atau linear, semua subentire daun atau repandate-gyrus, herba, kelenjar-titik-titik di bawah, di kedua permukaan halus puber, 1-8 ½ cm (1/2-3 cm panjang tangkai diabaikan) oleh ½ -3 ½ cm; yang menonjol menit . perbungaan terminal, ungu atau violet kadang-kadang merah muda, kepala 20-25-bunga, panjang 6-7 mm, agak banyak, di corymbs, pada filiform, 2-14 mm peduncles panjang; bracts involucral sangat akut acuminate; penutup 4-bersambung , mm 4-5 panjang, bracts puber, sering diwarnai dengan ungu, Achenes sempit terang-margined, lanset, 1-nerved, kelenjar dengan rusuk 4-5, agak padat putih-apressed-berbulu, 1 ½ -2 mm.; batin-pappus rambut 4-5 mm; yang luar sangat singkat.

2.3.3 Habitat

              Cerah atau berbayang ringan, seperti semak, tidak basah, tanah asam sulfat, daerah pasang surut, situs sering berumput (alang-alang dan rumput lainnya), di sepanjang pinggir jalan, di kapas, karet dan teh perkebunan, dan bukit.
( Pristiarini, 2012)


III.           METODOLOGI PRAKTIKUM



3.1 Tempat dan waktu
            Praktikum dilaksanakan di laboratorium ilmu gulma, pada hari jumat tanggal 6 oktober 2017, jam 14:00 WIB.


3.2 Bahan dan Alat
Bahan
-          3 jenis golongan gulma (rumputan, teki, dan berdaun lebar)

Alat
-          Kertas A4/ kertas lainnya
-          Pensil


3.3 Cara Kerja
   - Dicari tiga jenis golongan gulma (grasses, broad leaf dan sedges) di kebun
   - Kemudian di bawa ke laboratorium untuk di identifikasi  
   - Digambarkan ketiga golongan gulma pada kertas A4

 






IV.           SIMPULAN DAN SARAN

    4.1 Simpulan

  1. Gulma adalah tanaman yang tidak dikehendaki oleh para penanam, karena tanaman ini tumbuhnya salah tempat, tidak dikehendaki dan merugikan.

  2. Gulma dengan tanaman budidaya yang tumbuh berdekatan dan bersamaan akan saling mengadakan persaingan. Dalam seluruh siklus hidup tanaman, persaingan gulma tidak memberikan akibat negatif yang parah.

  3. Cara-cara identifikasi gulma :Membandingkan gulma tersebut dengan material yang telah diidentifikasi di herbarium,Konsultasi langsung dengan para ahli di bidang yang bersangkutan, Mencari sendiri melalui kunci identifikasi, Membandingkan dengan determinasi yang ada,Membandingkan dengan ilustrasi yang tersedia

 4. Gulma dapat dibedakan menjadi beberapa golongan: sesuai dengan bentuk daun, lama  hidupnya, habitat hidupnya ,serta dari sudut pentingnya.

4.2 Saran
            Kalau bisa sekiranya ada mikroskop guna lebih dapat di amati bagian bentuk yang tiap gulma hampir sama agar dapat dengan mudah di identifikasi perbedaan bagian yang memiliki persamaan bentuk.










V.               DAFTAR PUSTAKA


               Go Green of souvenir. 2014. klasifikasi cyperuscompressus. http://www.gogreensouvenir
                              .com/2014/09/klasifikasi-cyperus-compressus.html. (10 oktober 2017).

               Kalang kabut, 2013. Echinochola cruss-galli. http://indo-pos.blogspot.co.id/2013
     /04/echinochola-cruss-galli.html (10 oktober 2017).

               Pristiarini, Wanty. 2012. Laporan Gulma 2. Program Studi Agroteknologi. Lampung.

               Pristiarini, Wanty. 2012. Laporan Gulma 4. Program Studi Agroteknologi. Lampung.

               Suud, Mochamad Ichsan. 2008. Studi karakteristik morfologi gulma echinochloa crus-galli dari beberapa tipe ekologi. Skripsi. Fp, agronomi, ipb.