PERTEMUAN
Nada mencari buku yang sedang
banyak dibicarakan teman SMPnya, tentang
novel yang menarik dari penulis yang dia sukai, nada melihat sekeliling
gramedia dimana tumpukkan buku yang berada di rak berwarna hijau, banyak
buku-buku novel baru yang tersusun rapi. Perlahan nada melihat setiap judul,
sambil mencari novel yang ia cari.
Tangan mencoba
menyentuh sebuah novel rasa yang sama tapi tak bisa Bersama. Dengan
cepat nada mencoba meraih novel tanpa sepengetahuan nada ada sebuah tangan mencoba
mengambil novel yang sama, dengan cepat nada mengambil novel, tanpa sengaja mata
nada saling bertatapan dengan pemilik tangan itu, dengan cepat di buang muka
dan dari mulutnya keluar ucap “maaf saya duluan” bergegas pergi meninggalkan
sosok cowok yang terdiam dan tampak
kebingungan.
Nada yang pergi
ke kasir untuk membayar novel.
“ Kak, ini kak” ucap
nada
“ Novelnya
sembilan puluh delapan ribu kak” ucap kasir
“Ini kak” ucap
nada dengan menyerahkan uang seratus ribu sambil melirik ke kiri dan kanan
“kembaliannya
tiga ribu kak, ini” ucap kasir sambil membungkus novel dan menyerahkan uang
kembalian
“terima kasih” ucap kasir sambil tersenyum.
“Iya kak” ucap nada sambil mengambil bungkusan dan tersenyum ke kasir.
Nada masih
melirik kanan dan kiri, mencoba memcari sosok cowok yang ikut mengambil novel
ini, dadanya berdeguk kencang hingga membuatnya bingung. Nada melangkah keluar
dari toku buku menuju sepeda motornya, Honda matic vario biru hadiah yang dia
peroleh dari ayahnya untuk dia kendarai ke sekolah selama ini. Nada memasukkan
kunci dan menghidupkan motornya, pergi menjauh dari toko buku sambil mencoba
melupakan sosok tadi.
Nada mengendarai
Honda ke café D`STAR dimana tempat nada janjian dengan ketiga sahabatnya,
selang 20 menit perjalanan sampai didepan café, nada memakirkan honda didepan
café dan melepaskan helmnya yang berwarna biru. Tampak café yang besar dan
mulai ramai dengan pengunjung berdatangan, baik itu anak sekolah atau remaja
yang ingin nongkrong, nada merogoh sakunya, mencoba mencari nomer sahabatnya.
“halo rit,
dimana? sudah didalam rit? Oke aku kesana” ucap nada sembari menutup telpon,
nada berjalan masuk sambil melihat kiri dan kanan mencari sahabat-sahabatnya.
“haaaayyy nan”
sambil melambai tangan ke arah nada
“haaaay rit”
nada sambil menghampiri rita, mereka cipika cepiki
“yang lain
mana?” ucap nada sambil meletakkan
tasnya
“mereka lagi
mesan makanan dulu tuh” rita sambil nunjuk ke arah kasir
“seperti biasa
kan” ucap nada
“paham kami
kalau pesenan kamu nan, aman tuh. Gimana sekolah disana? Udah ada gebetan
belum?” rita sambil menyentuh tangan nada dengan tersenyum
“biasa, pergi pagi pulang tidak ada yang seru
rit, apalagi ngak ada kamu yang selalu heboh” ucap nada
“ bisa aja kamu
nan, emang ada masalah disana?” ucap rita
Mai
dan desi menghampiri nada dan rita dengan pelayan membawa pesanan mereka.
“ini ayam
penyetnya, orange jusnya 2, melon jus 1, lemontea 1 dan
friedrices” ucap pelayan dengan tersenyum
“terima kasih
kak” ucap mereka. Berbarengan mengucapkannya.
Pelayan pergi jauh meninggalkan
mereka berempat dimeja
“hay nan, kok
lesu sih?” ucap mei
“iya nie?” ucap
desi
“tidak ada
apa-apa loh sis, Cuma disana aku kayak sendiri aja gitu” ucap nada
“ada yang menganggu kamu disana nan, biar aku kesana
buat ku hajar” ucap rita sambil mengepalkan tinjunya
“hihihihi, tidak
perlu sis, aku baik-baik saja” ucap nada sambil tersenyum dan menghela napas
Panjang
“oke-oke tak
perlu dibahas itu, yang penting kamu baik-baik saja nan” rita sambil memegang tangan
nada. Mei dan desi juga mengulurkan tangan ke atas tangan rita. Nada tersenyum
dan yang lainnya ikut tersenyum.
“gimana
cowok lu mai? Masih sama si anu itu?” ucap rita,
“ udah ngak rit,
soalnya susah diajak kemana-mana, ditelpon pun jarang diangkat” ucap mai
“si ubay kan?” ucap
desi
“iya, kadang aku
bingung juga, diakan cowok aku cuma tapi sering banyak alasan kalau mau
jalan-jalan ke lamseumawe atau ke pantai akhir2 ini” ucap mai kesal
“kalian udah 3 bulan kan, masa udah kayak
begitu?” ucap rita
“lihat si desi sama ikram dari SD dulu ngak
ada masalah2” ucap nada
“bukannya si ubay kemarin jalan sama selly?
Anak ipa 4 itu?” ucap desi semua mata melihat kearah desi.
“yang benar des,
nanti kau fitnah lagi?” ucap nada
“cowok aku yang
bilang loh, pas dia pergi belanja ke
kota tiga hari lalu, disana dia lihat si ubay boncengan mesraaaa kali bareng
selly” ucap desi si mai udah mulai menitikan air mata
“padahal dia
bilang cuma aku, hiks hiks” ucap mai dengan terisak menangis,
“cucucup, udah udah masih banyak cowok yang
lebih ganteng dari si ubay diluar sana, mau ku kenalkan yang lain?” ucap rita.
Nada terdiam
sebentar”Hmm….. sebentar bukannya kau sama si udin anak SMK 1 itu kan mai?, kok
ini lain lagi? ” nada membuka rahasia
kawannya itu tanpa ia sadari
“sama aja nie
pemain juga” ucap rita sambil memukul pundak mai karena kesal
“hehehehe, kan
nyari cadangan sis, seperti lagu T2 lelaki cadangan, cewek itu harus banyak
punya simpanan biar aman kalau hilang satu” ucap mai yang awalnya sedih malah
cengir-cengir setelah ketahuan
“diduakan tidak
mau tapi menduakan dia ratunya” ucap nada
“lu gimana nan” ucap
rita
“gimana yang
bagaimana?” ucap nada bingung
“dia mah setia,
setia ngak ngak bisa move on” ucap mai sambil tertawa
“sama si maulana
itu?” ucap rita sambil bingung
“siapa lagi,
mereka jadiannya kelas 2 SMP dulu dan ldr 1 bulan pas SMA trus hilang” ucap
desi
“huus jangan
buka kisah lama, aku udah lupain dia, lu gimana rit belum nambah koleksi cowok”
ucap nada
“hihihi, belum rehat
dulu bulan ini belum ketemu yang bagus” ucap rita
“playgirl kita
istirahat, nanti tiba-tiba ngabari udah dapat aja” ucap mai
“kalau ada yang
bagus dan dia mau mana mungkin aku lewatkan, hihihi” ucap rita
“emang lu aja
gatel sis” ucap desi
“kalau ucap dari
lu des, gua ngak bisa apa-apa, karena kalian udah dari SMP bareng” ucap rita,
nada mulai terdiam lama dimana sahabat-sahabatnya membicarakan apapun
“hey, nan kamu
kenapa lagi?” ucap rita sambil memukul paha nada dan membuat lamunan nada buyar
“iya kenapa rit,
maaf maaf hmmmmm….., sis kalau aku pindah ke sekolah kalian, gimana menurut
kalian?” ucap nada ……………
####################################################################
Hari minggu ini,
adam sudah mengagendakan untuk mencari beberapa buku, ia sangat menyukai
membaca, apa lagi berkaitan dengan novel-novel, ia suka semua genre terlebih
drama komedi. Menurut teman-temannya ada sebuah novel menarik yang lagi banyak
dibahas orang-orang di sekolahnya, ucap mereka ceritanya bagus sekali bahkan bagian
pertengahan itu relate sama kisah anak SMA.
“ma, ada lihat
jaket Sario aku nggak?” ucap adam
“itu tergantung
di depan, dam” ucap mama adam, adam melangkah ke depan dan mengenakan jaket
tersebut
“mau kemana
dam?” ucap mamanya
“mau beli buku
ma, sambil mau ke tempat si zein ma” ucap adam
“ada uang dam?” ucap
mamanya
“tenang ada kok
ma” sambil mengeluarkan honda tua miliknya. Adam mengambil tas dan mencium
tangan mamanya
“ adam berangkat
dulu ma, iya hati-hati dijalan” Ucap mamanya. Honda dinyalakan dan adam pergi
menuju toko buku
Sepanjang jalan
kota kecil yang telusuri, kendaraan berlalu lalang sambil saling mencoba
mendahului satu sama lain. Melewati simpang besar yang membagi empat daerahnya.
Sebuah kantor pos tua yang menjadikan icon wilayahnya, kantor pos yang berdiri
sejak zaman belanja merupakan rumah saudagar kaya masa itu. Dulu ceritanya
saudagar tersebut Bersama-sama masyarakat pada saat itu, berbondong-bondong
menyumbangkan emas dan harta mereka untuk membeli pesawat pertama Indonesia untuk
Presiden pertama kita Soekarno.
Cerita terakhir
rumah itu dijadikan kantor pos oleh pihak keluarga untuk memudahkan anak-anak
yang pergi merantau dari daerah sekitar untuk bisa berkomunikasi dengan
keluarga mereka disini, walaupun mereka telah pergi jauh. Lampu merah telah
berubah hijau, adam mengendarai honda menuju ke toko.
Di parkiran adam
meletakkan helm, menuju ke dalam toko adam melihat sekeliling mencoba mencari
posisi tumpukkan novel, ia melihat setiap judul novel “ Laskar Pelangi dari
Andrea Hirata, Rembulan tenggelam diwajahmu dari tere liye,
kumpulan harry potter dari JK rowlin, Marmut merah jambu
dari raditya dika, dan ini tips sukses menipu rakyat dari Dewan
penipu” gumam adam sambil mencari judul novel yang ia cari.
Adam terus menyusuri
rak-rak buku yang ada di toko, sambil berharap novel tersebut ada. Ketika di
satu rak, adam melihat novel rasa yang sama tapi tak bisa Bersama ini
novelnya” gumam adam sambil mengambil novel, saat tangan adam hampir menyentuh
novel, tiba-tiba sebuah tangan lain dengan cepat mengambil novel dan adam
melihat sekilas wajah cewek yang dibalut kerudung biru tua model paris, model
yang sangat terkenal dan digemari anak-anak cewek,
Adam yang masih
mematung melihat tingkah cewek yang satu ini, sembari melihat punggung cewek
yang pergi menjauh dirinya. “haaaah” gumam adam seperti bingung apa yang
terjadi tadi. “asem sialan tuh cewek” sekitaran 5 menit adam mematung dia
mencoba mencari cewek itu yang telah hilang entah kemana.
Dengan rada kesal
adam mencoba kembali mencari novel tadi. Satu per satu rak yang ada dia cari
novel tersebut, tiada satu pun muncul lagi dan adam pergi ke kasir
“ kak, novel
dari HK dengan judul rasa yang sama tapi tak bisa bersama masih ada
kak?” ucap adam ke kasir
“kami cek dulu
ya ka” ucap kakak kasir sambil mencari ketersediaan novel itu
“ Mohon maaf ka
novel terakhir sudah dibeli tadi” ucap kakak kasir
“kapan adalagi
kak?” ucap adam dengan rasa berharap
“maaf ka itu
akan coba kami minta lagi ke bagian ketersediaan barang, paling cepat 2 minggu
dari sekarang kak” ucap kakak kasir
“terima kasih
kak” dengan wajah sedikit kesal
Adam menghela
napas dan pergi mencoba keliling untuk menemukan buku lainnya. “sialan tuh
cewek, padahal buku itu …. Ah sudahlah” gumam adam yang masih kesal. Setelah 15
menit adam memutari seluruh bagian toko buku ia tak menemukan satupun buku
menarik yang dia inginkan. Adam melangkahkan kakinya keluar toko sembaring
kesal tak berkesudahan, dengan perlahan dia menghampiri honda tuanya. Memakai
helm dan menghidupkan honda, adam berkeliling kota.
Adam melintasi
taman kota yang sedang ramai karena week, banyak pasangan dan keluarga yang
bermain atau melepaskan kepenatan dunia kerja disana. Melewati masjid kota yang belum selesai dibangun,
masjid yang direncanakan sebagai masjid paling besar dan megah di daerah,
disana ada juga tepat bersantai menjual jajan.
Motor memasuki
perkarangan rumah zein, sahabat sekaligus teman sekelas di SMAN 1.
“hay zein, halo
gia, what up bara hitam hahahaha” ucap adam ke sahabatnya
“hay dam” ucap
zein dan gia
“sialan kau asu”
ucap bara kesal
“kenapa muka kau
asem kali dam?” ucap zein
“tadi pas aku
mau beli novel yang terkenal itu, didahului sama cewek! Malah langsung kabur
tuh cewek” ucap adam sambil melempar jaketnya ke kursi
“gimana muka
cewek itu? Cantik tidak?” ucap zein ingin tahu, “ngak tahu juga bro, kejadiannya
cepat gitu, dia ambil novel langsung hilang, seperti setan tuh cewek” ucap adam
“novel yang
ramai itu kan” ucap gia
“kau tidak ke
toko buku lainnya dam?” ucap bara
“iya novel yang
ceritanya bagus, aku udah nyari ke toko lain minggu lalu dan ucap mereka tunggu
sebulan atau lebih, sama kayak yang sekarang” ucap adam
“yaudahlah bukan
rezeki kau tuh, tungguin aja atau mungkin cari yang punya”
Ucap gia,
“okelah” ucap adam.
“apa yang mau kita
buat? Bulan depan ada event PB terbaru kan?” ucap adam,
“kali ini apa ?”
ucap zein,
“senjata kriss
vector 44000 point dan keris putih 35000 point” ucap gia sambil kasih lihat
gambar senjatanya
“wee keren” ucap
bara
“bukannya ada
lagi gia?” ucap adam
“kriss batik cuma
sistem quest dan banyak yang perlu diselesaikan, kapan mau dimulai” ucap gia
“sekarang aja
kebetulan kita semua disini” ucap zein
“wokeh, warnet
depan” ucap adam
Mereka
berempat berjalan ke warung internet (warnet) chelsea yang ada di depan jalan
lintas Medan-Banda Aceh, warnet yang ramai dengan pemain Point Black (PB),
Facebook, POKER dan sebagainya yang diketahui anak-anak sekitar. Point Black
adalah permainan tembak-tembakan dengan 10 vs 10 yang sangat digemari sekarang,
mulai hanya sekedar main, mengerjakan event dan ada yang main untuk menunjukkan
kehebatan mereka dalam bermain.
Untuk beberapa
orang hanya sekedar bermain FB untuk mencari hiburan, bermain game dan bermain
judi, permainan judi atau Poker dikalangan orang dewasa lebih digemari
dibandingkan bermain games, menurut mereka bukan sekedar main tapi mereka dapat
uang juga. 1 B (1 juta) sama dengan 50 ribu.
Sisi gelap
warnet bukan sekedar judi tetapi ada hal lain, hanya segelintir orang yang tahu
dan menjadi oknum. Ketika kebosanan datang youtube bisa jadi tujuan terakhir
buat mendengarkan lagu atau nonton hal menarik seperti video pendek lucu atau ucap
Mutiara dari orang-orang yang suka bikin video seperti.
Mereka menghampiri meja operator
yang sedang sibuk melihat layarnya. “bang, ada yang kosong?” ucap bara,
“cek aja disana,
mau paket berapa?” ucap operator,
“2 jam bang” ucap
gia,
Mereka mencari computer kosong dan
menemukan computer
“nomor 2, 8,
14, dan 19 bang, paket 2 jam “ ucap bara
“oke” ucap operator.
“ready
bro” ucap adam ke semuanya,
Sebuah lane dengan gambaran
ruangan semua on diposisi, 3,2,1 mulai semua bergerak ke arah masing-masing
zein dan bara pergi kearah depan
sedangkan adam dan gia kearah belakang, mereka menyelusuri Lorong maju ke
kanan, ke kiri diam sebentar, maju lagi. “one kill” notice keluar, name id bara
keluar menembak lawan. Adam yang fokus tiba-tiba sebelah kanan dia merasakan di
tembak dan bersembunyi ke balik tembok, dia juga membalas tembakan “dor dor
dor” adam melompat “dor” “head shot” satu korban tertembak “dor” karakter adam
tewas dan menunggu respawn kembali “sialan”
Selama
dua jam mereka bermain dan 15 menit terakhir mereka istirahat seperti yag
mereka sepakati, mereka menyelesaikan 9 match permainan. Adam membuka
facebooknya untuk melihat info atau status teman-temannya, dan ada foto dari
rita namun ada belum juga menyadari, bahwa di foto itu ada sosok yang bikin dia
kesal dari pagi tadi. Adam menuliskan status ‘ada cewek aneh yang aku jumpa,
dia ibarat setan yang muncul dan menghilang begitu saja’ enter.