Laporan praktikum pengelolaan gulma
IDENTIFIKASI GULMA
Oleh :
M Haris Kharisma
(1505101050044)
LABORATORIUM ILMU GULMA
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
2017
I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gulma
adalah suatu tumbuhan yang peranan, potensi dan hak kehadirannya belum
diketahui oleh manusia, tumbuhan yang tumbuh disekitar tanaman pokok (tanaman
yang sengaja ditanam) atau semua tumbuhan yang tumbuh pada tempat (area) yang
tidak diinginkan oleh sipenanam sehingga kehadirannya dapat merugikan tanaman
lain yang ada di dekat atau disekitar tanaman pokok tersebut.
Pendapat para ahli gulma yang lain ada yang mengatakan bahwa gulma
disebut juga sebagai tumbuhan pengganggu atau tumbuhan yang belum
diketahui manfaatnya, tidak diinginkan dan menimbulkan kerugian.
Kehadiran
gulma pada lahan pertanian atau pada lahan perkebunan dapat menimbulkan
berbagai masalah. Secara umum masalah-masalah yang ditimbulkan gulma pada
lahan tanaman budidaya ataupun tanaman pokok adalah sebagai berikut. Terjadinya
kompetisi atau persaingan dengan tanaman pokok (tanaman budidaya)
dalam hal:-penyerapan
zat makanan atau unsur-unsur hara di dalam tanah, penangkapan cahaya,
penyerapan air dan ruang tempat tumbuh.-Sebagian besar tumbuhan
gulma dapat mengeluarkan zat atau cairan yang bersifat toksin
(racun), berupa senyawa kimia yang dapat mengganggu dan menghambat pertumbuhan
tanaman lain disekitarnya.
Berdasarkan karaktristik yang dimiliki, gulma
dibedakan menjadi 3 kelompok, yaitu teki, rumput, dan gulma daun lebar.
Kelompok teki – tekian memiliki daya tahan luar
biasa terhadap pengendalian mekanis, karena memiliki umbu batang di dalam tanah
yang mampu bertahan berbulan – bulan. Contohnya adalah teki ladang (Cyperus
rotundus).
2.Rumput-rumputan(Grasses)
Gulma dalam kelompok ini berdaun sempit
seperti teki tetapi menghasilkan stolon. Stolon ini di dalam tanah berbentuk
jaringan rumit yang sulit diatasi secara mekanik. Contohnya adalah alang –
alang (Imperata cylindrica).
3. Gulma daun lebar (broad leaf)
Berbagai macam gulma dari ordo
Dicotyledoneae termasuk dalam kelompok ini. Gulma ini biasanya tumbuh pada
akhir masa budi daya. Kompetisi terhadap tanaman utama berupa kompetisi cahaya.
Contoh dari gulma berdaun lebar ini adalah daun sendok.
1.2 Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui jenis gulma serta pertumbuhan gulma
tersebut.
2.1 Bioekologi
Gulma (Cyperus Copresuss L)\
Subkingdom :
Tracheobionta
Super
Divisi : Spermathophyta
Spesies
: Cyperus compressus L.
Nama Umum : Rumput teki, Rumput tiga
sagi (Malaysia), Mothi (India), Kuguggayatsuri (Jepang).
Batang : Batang
terdiri atas beberapa rumpun dan menempel pada pangkal batang dan satu focus sehingga
menyerupai kipas dengan pola batang yang menyebar. Batang tegak 5-75 cm, gepeng/ tipis. Akar berumbai,
halus dan banyak. Daun biasanya sepanjang atau sependek ukuran batangnya,
lebar dan agak kasar, berujung runcing.
Daun :
Daun bewarna hijau muda , pertulangan daun sejajar, lebar daun 0.5-1.5 cm,
pelepah daun menempel pada
batang sehingga membentuk rumpun.
Biji
: Bulat
Bunga : Muncul
dalam malai dan berbentuk bulir dan bercabang dua atau lebih.
Akar
: Memiliki akar serabut
Buah : buah majemuk dan jumlah relative
banyak
Tumbuh
baik di tempat terbuka dan dapat tumbuh di ketinggian 1400 m dpl
(Go Green souvenir, 2014)
2.2 Bioekologi
Gulma (Echinochloa crus-galli)
Subkingdom : Tracheobionta
Genus : Echinochloa Beauv.
Spesies : Echinochloa crus-galli (L.)
Beauv
Rumput E. crus-galli sangat mirip dengan padi bila
masih muda. E. crus-galli termasuk tumbuhan tahunan yang memiliki perawakan
tegak, berberÃas. Jenis rumput ini memiliki tinggi sekitar 20-150 cm.
menambahkan bahwa tinggi E. crus-galli bisa mencapai 200 cm.
Daun E. crus-galli pada saat masih muda sangat mirip
dengan daun padi. Daerah pangkal daun dapat digunakan untuk membedakan daun E.
crus-galli dan daun padi. Pangkal daun E. crus-galli tidak memiliki ligula dan
aurikel, sedangkan pangkal daun padi memiliki ligula yang bermembran dan
aurikel yang berbulu.
E. crus-galli memiliki daun yang tegak atau rebah
pada dasarnya. Daunnya memiliki ukuran panjang sampai 35 cm dan lebar 0.5-1.5
cm. Warna daun rumput ini hijau sampai hijau keabuan. Setiap daun memiliki
pelepah yang tidak berambut dan memiliki panjang 9-13 cm. Pelepah daun umumnya
berwarna kemerahan di bagian bawahnya. Helaian daun berukuran 5- 65 cm x 6-22
mm, bersatu dengan pelepah, berbentuk linear dengan bagian dasar yang lebar dan
melingkar dan bagian ujung yang meruncing. Permukaan daun rata, agak kasar dan
menebal di bagian tepi. Helaian daun memiliki beberapa rambut halus pada bagian
dasarnya dan agak lebat pada permukaan daun.
Batang E. crus-galli kuat, tidak berambut dan
berbentuk silindris dengan intisari yang menyerupai spons putih di bagian
dalamnya. Batang E. crus-galli umumnya bercabang di dekat pangkal batang. Di
lahan sawah, anakan pertama dari E. crus-galli muncul 10 hari setelah
perkecambahan, dan biasanya sekitar 15 anakan yang terbentuk.
E. crus-galli memiliki jenis akar yang berserat dan
tebal. Akar E. crusgalli dihasilkan pada setiap ruasnya
Pembungaan berupa panikel apikal atau malai yang
berada di ujung dengan 5-40 bunga majemuk bulir yang mempunyai tipe raceme,
dengan cabang-cabang pendek yang menaik. Bunga majemuknya terdiri dari banyak
spikelet yang berbelok pada satu sisi, berbentuk tegak pada awalnya tetapi
selanjutnya sering membengkok ke bawah panjang malai bisa mencapai 5-21 cm.
Malai kaku dengan permukaan yang agak kasar. Bulir terbawah merupakan bulir
yang paling panjang, sekitar 1.75-8 cm, sedangkan bulir yang paling atas sangat
pendek. Setiap bulir terdapat susunan spikelet yang berselang-seling di setiap
sisinya.
Spikelet tersusun soliter pada bulir paling atas.
Susunan spikelet bisa mencapai 2-4 spikelet pada bulir di bawahnya dan pada
bulir bagian bawah susunan spikelet bisa mencapai 4-10 spikelet. Spikelet tebal
dan padat, sedikit berbentuk elips dengan panjang 3.2-3.5 mm. Spikelet biasanya
sedikit berambut dan terkadang terdapat rambut yang tebal dan kaku yang
panjangnya dapat mencapai 13 mm. Spikelet berwarna kehijauan dan sedikit
berwarna ungu. Stamen yang ada pada E. Crus-galli berjumlah 3 dengan anther
yang berwarna kuning. Jumlah putik ada 2 dengan stigma yang berbulu, berwarna
ungu, menonjol keluar di bawah ujung spikelet. Caryopsis memiliki panjang 1.5-2
mm, berbentuk ovoid sampai obovoid.
Lemma dari floret yang
pertama memiliki permukaan yang datar atau sedikit cembung atau tumpul. Glume
bagian bawah memiliki panjang sekitar 1.5- 2.5 mm, berbentuk ovate, memendek
dan memiliki ujung yang memendek secara bertahap. Glume bagian atas memiliki panjang
yang sama dengan spikelet, berbentuk ovate-oblong, runcing, memiliki rambut
yang tebal dan kaku sepanjang 0.5-3 mm serta berambut pendek. Produksi benih
bervariasi dari 2 000 – 40 000 benih per tanaman pada daerah bergulma. Hal
tersebut menunjukkan bahwa E. Crus-galli mampu menghasilkan lebih dari 1 000 kg
benih/ha.
Perbanyakan dan penyebaran
E. crus-galli
memperbanyak diri secara generatif melalui biji. Jenis gulma ini bereproduksi
dengan cara penyerbukan sendiri atau penyerbukan silang. E. Crus-galli
melakukan penyerbukan silang dengan menggunakan bantuan angin
E. crus-galli merupakan gulma tahunan yang
beradaptasi pada daerah berair dan tumbuh baik pada tingkat kelembaban tanah
80% dari kapsitas menahan air (Ampong-Nyarko dan De Datta, 1991). Pertumbuhan
E. crus-galli sangat baik pada tanah berpasir dan berlempung, terutama tanah
memiliki kandungan nitrogen yang tinggi. Pertumbuhannya tidak dibatasi oleh pH
tanah. Suhu optimum untuk perkecambahan gulma ini dari 32° C hingga 37°C dan
akan terhambat bila dibawah 10° C dan diatas 40° C.
E.
crus-galli membutuhkan waktu 42-64 hari untuk melengkapi siklus hidupnya. Benih
akan langsung tumbuh setelah ditanam, tetapi sebagian benih akan mengalami
dormansi selama 4-48 bulan. Fotoperiodisme mempengaruhi jumlah benih yang
dorman dan intensitas dormansi benih tersebut. Fotoperiodisme juga mengontrol
pembungaan. Pembungaan yang lebih cepat terjadi pada hari pendek dengan jumlah
malai dan anakan yang juga lebih besar.
2.3 Bioekologi Gulma (Vernonia Cenerea L)
Kingdom : Plantae
(Tumbuhan)
Super divisi : Spermatophyta
Spesies : Vernonia
cinerea Less
Nama umum: Salentrong, sawi langit
Tumbuhan tahunan tegak, 8-1,60 cm. Stem berusuk,
hemat bercabang, halus puber, kelenjar. Daun alternatif, daun menyempit ke
bawah tangkai daun, sangat variabel sebagai untuk membentuk, obovate, oval,
bundar-telur/bentuk, rhomboid-oval, sempit persegi panjang, lanset atau linear,
semua subentire daun atau repandate-gyrus, herba, kelenjar-titik-titik di
bawah, di kedua permukaan halus puber, 1-8 ½ cm (1/2-3 cm panjang tangkai
diabaikan) oleh ½ -3 ½ cm; yang menonjol menit . perbungaan terminal, ungu atau
violet kadang-kadang merah muda, kepala 20-25-bunga, panjang 6-7 mm, agak
banyak, di corymbs, pada filiform, 2-14 mm peduncles panjang; bracts involucral
sangat akut acuminate; penutup 4-bersambung , mm 4-5 panjang, bracts puber,
sering diwarnai dengan ungu, Achenes sempit terang-margined, lanset, 1-nerved,
kelenjar dengan rusuk 4-5, agak padat putih-apressed-berbulu, 1 ½ -2 mm.;
batin-pappus rambut 4-5 mm; yang luar sangat singkat.
Cerah atau berbayang
ringan, seperti semak, tidak basah, tanah asam sulfat, daerah pasang surut,
situs sering berumput (alang-alang dan rumput lainnya), di sepanjang pinggir jalan,
di kapas, karet dan teh perkebunan, dan bukit.
III.
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Tempat dan waktu
Praktikum dilaksanakan di laboratorium ilmu gulma, pada
hari jumat tanggal 6 oktober 2017, jam 14:00 WIB.
3.2 Bahan dan Alat
Bahan
-
3 jenis golongan
gulma (rumputan, teki, dan berdaun lebar)
Alat
-
Kertas A4/
kertas lainnya
-
Pensil
3.3 Cara Kerja
-
Dicari tiga jenis golongan gulma (grasses, broad leaf dan sedges) di kebun
- Kemudian di bawa ke laboratorium untuk di
identifikasi
- Digambarkan ketiga golongan gulma pada
kertas A4
IV.
SIMPULAN DAN SARAN
4.1 Simpulan
1. Gulma adalah tanaman yang tidak
dikehendaki oleh para penanam, karena tanaman ini tumbuhnya salah tempat, tidak
dikehendaki dan merugikan.
2. Gulma dengan tanaman budidaya yang tumbuh
berdekatan dan bersamaan akan saling mengadakan persaingan. Dalam seluruh
siklus hidup tanaman, persaingan gulma tidak memberikan akibat negatif yang
parah.
3. Cara-cara identifikasi gulma
:Membandingkan gulma tersebut dengan material yang telah diidentifikasi di herbarium,Konsultasi
langsung dengan para ahli di bidang yang bersangkutan, Mencari sendiri melalui
kunci identifikasi, Membandingkan dengan determinasi yang ada,Membandingkan
dengan ilustrasi yang tersedia
4. Gulma dapat dibedakan menjadi
beberapa golongan: sesuai dengan bentuk daun, lama hidupnya, habitat hidupnya
,serta dari sudut pentingnya.
4.2 Saran
Kalau bisa
sekiranya ada mikroskop guna lebih dapat di amati bagian bentuk yang tiap gulma hampir sama agar dapat dengan mudah di identifikasi perbedaan bagian yang
memiliki persamaan bentuk.
V.
DAFTAR PUSTAKA
Go Green of souvenir. 2014. klasifikasi cyperuscompressus. http://www.gogreensouvenir
.com/2014/09/klasifikasi-cyperus-compressus.html.
(10 oktober 2017).
/04/echinochola-cruss-galli.html (10
oktober 2017).
Pristiarini, Wanty.
2012. Laporan Gulma 2. Program Studi
Agroteknologi. Lampung.
Pristiarini, Wanty.
2012. Laporan Gulma 4. Program Studi
Agroteknologi. Lampung.
Suud,
Mochamad Ichsan. 2008. Studi karakteristik morfologi gulma echinochloa crus-galli dari beberapa tipe ekologi. Skripsi. Fp, agronomi, ipb.