Laporan praktikum botani umum
MORFOLOGI TUMBUHAN
STRUKTUR BUNGA (FLOS)
M HARIS KARISMA
1505101050044
DARUSSALAM, BANDA ACEH
2016
ABSTRAK
Bunga atau kembang (bahasa
Latin: flos) adalah alat reproduksi seksual pada tumbuhan
berbunga (divisio Magnoliophyta atau Angiospermae, "tumbuhan berbiji
tertutup"). Pada bunga terdapat organ reproduksi (benang sari
dan putik). Bunga berfungsi utama menghasilkan biji. Pada
praktikum ini kita mengamati bunga pada tumbuhan menggunakan bunga kembang
sepatu. Bunga adalah
batang dan daun yang termodifikasi. Bunga berfungsi utama menghasilkan biji.
Penyerbukan dan pembuahan berlangsung pada bunga. Setelah pembuahan, bunga akan
berkembang menjadi buah. Bunga sempurna adalah bunga yang memiliki lima bagian
yaitu tangkai, kelopak mahkota, benang sari dan putik. Akan tetapi tidak semua
bunga memiliki putik atau benang sari yang disebut bunga tidak sempurna. Bunga
terbagi menjadi tiga jenis, yaitu yaitu bunga banci atau berkelamin dua
(Hermaphoraditus), bunga berkelamin tunggal (Unisexualis), dan bunga mandu atau
tidak berkelamin.
Kata kunci : alat
reproduksi, organ reproduksi, penyerbukan, pembuahan, bunga sempurna,
bunga
tidak sempurna, bunga banci, bunga berkelamin tunggal, bunga mandul.
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bunga atau kembang (bahasa
Latin: flos) adalah alat reproduksi seksual pada tumbuhan
berbunga (divisio Magnoliophyta atau Angiospermae, "tumbuhan berbiji
tertutup"). Pada bunga terdapat organ reproduksi (benang sari
dan putik). Bunga berfungsi utama menghasilkan biji. Penyerbukan dan pembuahan
berlangsung pada bunga. Setelah pembuahan, bunga akan berkembang
menjadi buah. Buah adalah struktur yang membawa biji. Fungsi biologi bunga
adalah sebagai wadah menyatunya gamet jantan (mikrospora) dan betina
(makrospora) untuk menghasilkan biji. Proses dimulai dengan penyerbukan, yang
diikuti dengan pembuahan, dan berlanjut dengan pembentukan biji.
Bunga adalah
batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini disebabkan oleh
dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh sejumlah fitohormon tertentu.
Pembentukan bunga dengan ketat dikendalikan secara genetik dan pada banyak
jenis diinduksi oleh perubahan lingkungan tertentu, seperti suhu rendah, lama
pencahayaan, dan ketersediaan air. bunga sempurna adalah bunga yang memiliki
lima bagian yaitu tangkai, kelopak mahkota, benang sari dan putik . Bagian di
atas tangkai bunga agak membesar, disebut dasar bunga. Saat bunga masih kecil,
dasar bunga ini dibungkus oleh kelopak bunga. Mahkota merupakan tampilan paling
indah pada bunga. Benang sari berada di antara mahkota bunga dan mempercantik
tampilan bunga. Benang sari ini berbentuk seperti benang, biasanya dengan warna
yang berbeda dengan mahkota bunga. Benang sari merupakan alat kelamin jantang
pada bunga. Dengan benang sari, bunga terlihat lebih indah dan mempesona. Di
tengah-tengah benang sari tumbuh putik, biasanya dengan bentuk, warna, di
ukuran yang berbeda. Putik merupakan alat kelamin betina pada bunga. Akan
tetapi tidak semua bunga memiliki putik atau benang sari yang disebut bunga
tidak sempurna.
Bunga
biasanya mempunyai 2 macam alat kelamin yang sesungguhnya merupakan bagian
bunga yang terpenting. Karena dengan adanya alat – alat tersebut dihasilkan
alat – alat perkembangbiakan atau calon tumbuhan baru. Berdasarkan alat – alat
kelamin yang terdapat pada masing-masing bunga terbagi atas 3 jenis, yaitu bunga
banci atau berkelamkin dua (Hermaphoraditus), bunga berkelamin tunggal
(Unisexualis), dan bunga mandu atau tidak berkelamin.
1.2.
Tujuan
Mengenal bagian –
bagian bunga pada magnoliopsida dan liliopsida.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Bunga
(flos) atau kembang adalah struktur reproduksi seksual pada tumbuhan berbunga
(divisio Magnoliophyta atau Angiospermae, “tumbuhan berbiji tertutup”). Pada
bunga terdapat organ reproduksi (benang sari dan putik). Bunga secara
sehari-hari juga dipakai untuk menyebut struktur yang secara botani disebut
sebagai bunga majemuk atau inflorescence. Bunga majemuk adalah kumpulan
bunga-bunga yang terkumpul dalam satu karangan. Dalam konteks ini, satuan bunga
yang menyusun bunga majemuk disebut floret. Bunga berfungsi utama menghasilkan
biji. Penyerbukan dan pembuahan berlangsung pada bunga. Setelah pembuahan,
bunga akan berkembang menjadi buah. Bunga merupakan alat reproduksi
Angiospermae, dibentuk oleh meristem ujung khusus yang berkembang dari ujung
pucuk vegetatif setelah dirangsang oleh faktor internal dan eksternal untuk
keperluan itu. Bunga yang mempunyai kelopak, mahkota, stamen dan putik disebut
bunga lengkap. Namun kebanyakan bunga mempunyai struktur yang tidak lengkap
misalnya tidak mempunyai salah satu alat kelamin atau keduanya. Bila hanya
mempunyai alat kelamin jantan saja disebut bunga jantan dan sebaliknya bila
hanya mempunyai alat kelamin betina saja disebut bunga betina (Sudarnadi,
1996).
Bunga
sangat beragam bentuknya meskipun demikian, persamaan yang pokok di antara
bunga bermacam tumbuhan itu lebih besar dibandingkan dengan kelainannya, karena
semua bunga mempunyai kerangka struktur dasar yang sama. Menurut botaniawan,
bunga adalah sepotong batang atau cabang dengan sekumpulan daun yang mengalami
metamorfosis yang berhubungan dengan fungsinya untuk bereproduksi. Dikatakan
mengalami perubahan bentuk karena di antara daun-daun ini ada yang mungkin
menyerupai daun biasa, tetapi yang lain berbeda sekali dalam strukturnya
sehingga sukar dinamakan daun (Tjitrasam, 1983).
Bunga
adalah struktur pembiakan pada tumbuhan berbunga, yaitu tumbuhan-tumbuhan dalam
divisi Magnoliophyta. Bunga mengandung organ-organ tumbuhan, dan fungsinya
ialah untuk menghasilkan biji-biji melalui pembiakan. Untuk tumbuhan-tumbuhan
yang bertaraf lebih tinggi, biji-biji merupakan generasi berikutnya, dan
bertindak sebagai cara yang utama untuk penyebaran individu-individu spesies
secara luas. Selepas persenyawaan, sebagian dari bunga itu akan berkembang
menjadi buah yang mengandung biji-biji (Anonymous, 2009).
III.
METODE PRAKTIKUM
3.1.
Tempat dan Waktu
Praktikum
ini dilakukan di Laboratorium Hortikultura, Fakultas Pertanian, Universitas
Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh. Pada hari kamis, tanggal 14 april 2016.
Pukul 16:00 WIB
3.2.
Alat dan Bahan
3.2.1 Alat :
1. Pensil
2. Penghapus
3. Penggaris
4. Buku
penuntun
3.2.2. Bahan
: 1. Bunga
kembang sepatu (Hibicus rosasinesis L)
3.3. Cara kerja (Skema
kerja)
3.3.1.
Bunga kembang sepatu (Hibicus rosasinesis L)
Diambil batang bunga pukul empat, kemudian diamati seluruh bagian batang dan digambar yang telah
diamati tadi.
IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.
Hasil pengamatan
Keterangan:
a.
Tangkai bunga (pedicellus)
b.
Epicalix
c.
Daun kelopak (sepal)
d.
Mahkota
bunga
e.
Benang sari
f.
Kepala putik
Rumus
bunga :
|
Bagian
ginesium
a.
Dasar bunga (receptaculum)
b.
Bakal buah (ovarium)
c.
Tangkai putik (stilus)
d.
Kepala putik (stigma)
Potongan
melintang dari ovarium :
a.
Dinding ovarium
b.
Rongga ovarium
c.
ovulum
|
4.2. Pembahasan
Pada
praktikum ini kita membahas tentang bunga, dimana bunga merupakan alat
perkembangbiakan generatif pada tumbuhan. Bunga terbagi menjadi tiga jenis,
yaitu yaitu bunga banci atau berkelamkin dua (Hermaphoraditus), bunga
berkelamin tunggal (Unisexualis), dan bunga mandu atau tidak berkelamin. Namun
kali ini kita tentang bunga sempurna dengan menggunakan bunga kembang sepatu (Hibicus rosasinensi L).
Pada pengamatan Bunga
Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) ini merupakan bunga yang
memiliki alat kelamin ganda disebut bunga sempurna atau bunga banci, dimana
alat kelamin jantan yaitu benang sari (stamen) dan alat kelamin betina yaitu
putik (pistillum) dalam satu bunga. Bunga tumbuh di bagian ujung cabang dan
terkadang tumbuh di ketiak daun. Bunga yang sering dijumpai adalah yang berwarna
merah.
Bunga
terdiri dari 5 helai daun kelopak yang dilindungi oleh kelopak
tambahan (epicalyx) yang berwarna hijau dan terletak dibagian bawah
kelopak sehingga terlihat seperti dua lapis kelopak bunga. Tangkai
bunganya (pedicellus) agak panjang, kelopak (calyx) berbentuk tabung dengan
tepi bercangap. Mahkota (corolla) biasanya berwarna merah, kuning dan merah
muda. Bunga berbentuk terompet, putik (pistillum) dan benang sari (stamen)
menjulur ke luar dari dasar bunga. Pada bunga sepatu merupakkan tanaman
bersifat steril dan tidak menghasilkan buah. Mahkota bunga terdiri
dari 5 lembar atau lebih jika merupakan hibrida. Tangkai putik berbentuk
silinder panjang dikelilingi tangkai
sari berbentuk oval yang bertaburan serbuk sari, terdapat
10 benang sari dan 5 putik. Biji terdapat di dalam buah berbentuk kapsul
berbilik lima. Benang sari dan putik pada bunga terletak dalam satu tabung yang
disebut staminal colom. Dan rumus bunganya ☿ * K(5) C 5, A~, G5. Dari rumus tersebut dapat
diterangkan bahwa pada kembang sepatu terdapat kelopak bunga (K) yang berjumlah
5 kelopak tambahan yang berlekatan, mahkota bunganya (C) berjumlah 5 buah dan
tidak berlekatan, jumlah benang sarinya (A) tak terhingga saling berlekatan dan
jumlah putiknya (G) 5 buah yang terletak paling atas. Bakal buahnya tenggelam
pada dasar bunga yang terjadi dari 5 daun buah yang berlekatan. Bagian bunganya
khususnya pada mahkotanya asimetri karena pada tepi mahkotanya tidak beraturan
bentuknya.
V.
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
1.
Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi. Bunga berfungsi utama menghasilkan
biji. Penyerbukan dan pembuahan berlangsung pada bunga. Setelah
pembuahan, bunga akan berkembang menjadi buah.
2. Bunga sempurna adalah bunga yang memiliki lima bagian yaitu tangkai, kelopak
mahkota, benang sari dan putik. Akan tetapi tidak semua bunga memiliki putik
atau benang sari yang disebut bunga tidak sempurna.
3. Bunga terbagi menjadi tiga jenis, yaitu bunga banci atau berkelamin dua
(Hermaphoraditus), bunga berkelamin tunggal (Unisexualis), dan bunga mandul
atau tidak berkelamin.
4.
Bunga Sepatu (Hibiscus
rosa-sinensis) ini merupakan bunga yang memiliki alat kelamin ganda
disebut bunga sempurna atau bunga banci.
5. Bunga kembang
sepatu berbentuk terompet, putik (pistillum) dan benang sari (stamen)
menjulur ke luar dari dasar bunga.
5.2. Saran
Peralatan yang dipakai harus memadai, fasilitas yang tersedia lebih dijaga dan sering dicek
agar proses praktikum berjalan optimal.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonymous. 2009.
http//www. Morfologi Flos. Com.
Sudarnadi, H. 1996.Tumbuhan Monokotil. Jakarta: Penebar
Swadaya.
Tjitrasam, 1983. Botani umum I. Bandung : Angkasa.
Woelaningsih,
Sri. 1984.Anatomi Tumbuhan.
Jakarta: UT.